Laman

Selasa, 16 April 2013

Mengenal Elang Jawa




Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) merupakan salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik (spesies asli) di Pulau Jawa. Hewan ini dikatagorikan sebagai hewan endemik. Klasifikasinya adalah sebagai berikut
Kingdom          :Animalia
Phyllum            :Chordata
Subphyllum       :Vertebrata
Class                :Aves
Ordo                :Falconiformes
Familly :Accipitridae
Genus               :Spizaetus
Species            : Spizaetus bartelsi Stresemann, 19

B.Karakteristik
Ciri morfologinya yang khas adalah Elang Jawa memiliki jambul menonjol sebanyak 2-4 helai dengan panjang mencapai 12 cm, karena itu Elang Jawa disebut juga Elang Kuncung. Kepala coklat kadru, bagian tengkuk berwarna coklat kekuning-kuningan dan selalu terlihat lebih terang dari warna bulu badannya yang berwarna lebih tua.Mahkota berwarna coklat kehitaman.Disekitar mata terdapat bulu berwarna coklat tua dan kelihatan gelap,lingkaran mata(iris) kuning terang Paruhnya abu-abu tua sampai hitam. Dahinyaberwarna abu-abu.Ukuran tubuh dewasa (dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 60-70 sentimeter, berbulu coklat gelap pada punggung dan sayap. Dada berwarna coklst tua dan bergaris tebal coklat gelap di perut. Ujung sayap primer berwarna hitam, bagian sisi atas ekor coklat tua denga 4 garis lebar coklat.Ekornya coklat bergaris-garis hitam.
Seperti kebanyakan elang pada umumnya,sorot mata dan penglihatannya sangat tajam, berparuh kokoh, kepakan sayapnya kuat, berdaya jelajah tinggi, dan ketika berdiam diri sosoknya gagah dan berwibawa.
Makanan Elang Jawa adalah burung kecil dan binatang pengerat seperti  tupai dan Bajing, Kelelawar buah, luwak, anak monyet, dan reptil misalnya bunglon.Reproduksi berlangsung pada bulan februari – mei, Jumlah telur yang dihasilkan berkisar adntara 1 sampai 3 butir. Pohon yang biasa digunakan untuk meletakan sarang adalah Pohon Rasamala, Pasang, Puspa dan Teureup.
C.Distribusi        
Sebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) hingga ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo. Namun demikian penyebarannya kini terbatas di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar ditemukan di separuh belahan selatan Pulau Jawa. Agaknya burung ini hidup berspesialisasi pada wilayah berlereng.
Elang Jawa menyukai ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau, di dataran rendah maupun pada tempat-tempat yang lebih tinggi. Mulai dari wilayah dekat pantai seperti di Ujung Kulon dan Meru Betiri, sampai ke hutan-hutan pegunungan bawah dan atas hingga ketinggian 2.200 m dan kadang-kadang 3.000 m dpl.
Populasi burung Elang Jawa di alam bebas diperkirakan tinggal 600 ekor.Sehingga spesies ini termasuk spesies yang dilindungi oleh Undang-Undang yaituUU. no.5 tahun 1990 dan PP. no. 7 dan 8 tahun 1999. Appendix I CITES yang berbunyi” Dilarang memperjual-belikan atau memelihara dalam bentuk hidup/mati.”Kelangkaan ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain penebangan hutan secara liar yang merusak habitat asli elang jawa,perburuan liar,pemanasan global,dan penggunaan pestisida.Selain menyebabkan kematian bila terhirup langsung, pestisida juga menganggu mata rantai makanan dan proses menghasilkan keturunan.  Bila elang betina memakan binatang yang teracuni pestida, cangkangnya tipis dan cepat pecah.Padahal seperti yang telah dikatakan tadi bahwa Elang jawa menghasilkan telur hanya berkisar antara 1 sampai 3 butir.Penangkaran sangat sulit dilakukan karena elang jawa memiliki kebiasaan suka terbang jarak jauh dan habitatnya di hutan tropis basah dataran tinggi, elang ini juga hidup secara liar.
Manfaat Elang Jawa ini adalah turut menjaga keseimbangan ekosistem.Elang jawa yang merupakan predator mengontrol populasi dari hewan-hewanmakanannya. Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya.Selain itu,Elang jawa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan manca ataupun domestik.karena memiliki kemiripan dengan burung Garuda,maka elang jawa ditetapkan sebagai satwa nasional pada era pemerintahan Soeharto dengan dikeluarkanya Peraturan Pemerintah No. 41/1993 pada tanggal 10 Januari 1993 .
sumber : 
Anonim.2008.Sekilas tentang elang jawa.http://birdonthesky.blogspot.com/2008/07/sekilas-tentang-elang-jawa-spizaetus.html. (akses :23 Mei 2011;14.25 WIB)

Anonim.2009.Elang Jawa yang langka.http://wordpress.com/2009/06/18/elang-jawa-    yang-langka. (akses : 23 Mei 2011;14.30 WIB)


Herlambang,C.H.2009.Habitat Elang Jawa terancam.http://sains.kompas.com/read/2009/02/24/habitat.elang.jawa.terancam. (akses :23 Mei 2011;14.34 WIB)